Temanggung, Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, Tim II Tahun 2024, Muhammad Ali Akbar, berhasil melaksanakan program kerja bertajuk "Digitalisasi Kebudayaan Kubrosiswo" di Dusun Tegaljoho, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Program ini dirancang untuk mendigitalisasi dan mempermudah akses masyarakat terhadap dokumentasi kebudayaan lokal, khususnya kesenian tari Kubrosiswo, melalui teknologi modern.
Langkah Digitalisasi: Dari Booklet ke Google Drive
Program kerja dimulai dengan memindahkan soft file booklet hasil dokumentasi kebudayaan Kubrosiswo ke Google Drive. File ini memuat informasi penting mengenai sejarah, perkembangan, serta visualisasi dari tari Kubrosiswo. Ali kemudian membuat tautan khusus yang mengarahkan pengguna ke folder booklet di Google Drive, sehingga informasi ini dapat diakses oleh siapa saja dengan mudah.
Membuat Kode QR dan Poster
Langkah selanjutnya adalah menciptakan kode QR yang menghubungkan langsung ke tautan Google Drive tersebut. Kode QR ini dirancang untuk memudahkan akses bagi masyarakat, terutama generasi muda yang lebih familiar dengan teknologi digital. Setelah kode QR selesai dibuat, Ali kemudian melanjutkan dengan proses pembuatan poster yang menampilkan kode QR tersebut. Poster-poster ini didesain dengan menarik dan informatif agar dapat menarik perhatian masyarakat.
Penyebaran Poster di Titik Keramaian
Poster yang telah selesai dicetak kemudian ditempelkan di berbagai titik keramaian di Desa Bulu, seperti balai desa, pusat kegiatan masyarakat, dan tempat-tempat strategis lainnya. Dengan adanya poster ini, masyarakat dapat dengan mudah memindai kode QR dan mengakses informasi mengenai kebudayaan Kubrosiswo kapan saja dan di mana saja.
Penutupan dan Harapan
Melalui program digitalisasi ini, Muhammad Ali Akbar berharap bahwa masyarakat Desa Bulu, khususnya generasi muda, dapat lebih mengenal dan melestarikan kebudayaan lokal dengan cara yang lebih modern dan mudah diakses. "Saya berharap upaya digitalisasi ini dapat membantu masyarakat untuk lebih dekat dengan warisan budaya mereka, serta mempermudah akses informasi bagi siapa saja yang ingin mempelajari dan melestarikan tari Kubrosiswo," ujar Ali.
Program kerja ini menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan lokal kepada masyarakat luas, sekaligus menjadi contoh sinergi antara teknologi dan tradisi dalam menjaga kekayaan budaya bangsa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook