Program Inovatif Mahasiswa KKN UNDIP untuk Pembaruan Peta Administrasi Desa Bulu: Mendukung Informasi Digital dan Perencanaan Pembangunan yang Optimal

Bulu, 9 Agustus 2024 - Program kerja yang digagas oleh Muhammad Haikal Aldien Haq, seorang mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi, didasari oleh kebutuhan mendesak akan pembaruan data peta terkait Desa Bulu. Meskipun di Balai Desa Bulu telah tersedia peta administrasi, peta tersebut masih dalam bentuk manual dan terbagi menjadi peta dusun yang disusun bertahun-tahun lalu. Akibatnya, informasi yang ada pada peta tersebut tidak lagi memadai dan akurat dalam menggambarkan kondisi terkini. Oleh karena itu, diharapkan melalui program kerja ini, informasi yang ada di Balai Desa Bulu dapat diperbarui dan dilengkapi, sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

 

Peta administrasi memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan wilayah suatu desa. Seperti peta administrasi pada umumnya, peta ini memuat batas-batas wilayah yang membedakan desa tersebut dengan desa lain, serta batas-batas internal yang memisahkan antar dusun atau RW di dalam desa tersebut. Selain itu, peta ini juga memuat informasi mengenai lokasi infrastruktur penting di desa tersebut, seperti masjid atau mushola, sekolah, dan balai desa. Kehadiran informasi mengenai infrastruktur penting ini sangat membantu baik bagi warga desa maupun bagi pemerintah setempat dalam melakukan berbagai kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan desa.

 

Namun, dalam proses pembuatan peta ini, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satu tantangan tersebut adalah adanya beberapa batas wilayah yang tidak sesuai dengan peta yang terdapat di Google Maps. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk melakukan validasi data guna memastikan bahwa peta yang dihasilkan benar-benar akurat dan dapat diandalkan. Validasi data ini merupakan langkah yang sangat penting untuk menjamin bahwa informasi yang ditampilkan dalam peta sesuai dengan kondisi lapangan dan dapat digunakan dengan penuh keyakinan oleh semua pihak yang berkepentingan.

 

Proses pembuatan peta administrasi Desa Bulu ini dimulai dengan mengolah data yang telah ada. Langkah pertama dalam proses ini adalah melakukan diskusi secara langsung dengan perangkat desa. Diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai batas-batas desa serta batas-batas dusun yang ada. Perangkat desa memiliki data blok bangunan yang sangat penting dalam proses ini, karena data tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian wilayah di dalam desa. Informasi yang diperoleh dari perangkat desa ini sangat krusial, karena menjadi dasar bagi langkah-langkah selanjutnya dalam pembuatan peta.

 

Setelah informasi yang diperlukan dari perangkat desa berhasil diperoleh, langkah berikutnya adalah melakukan pemetaan lokasi infrastruktur penting desa. Pemetaan ini dilakukan melalui penginderaan jauh dengan menggunakan citra satelit. Penginderaan jauh adalah sebuah teknik yang sangat berguna dalam pemetaan, karena memungkinkan pengambilan data dari jarak jauh tanpa harus melakukan survei langsung di lapangan. Dengan menggunakan citra satelit, informasi mengenai lokasi infrastruktur dapat diperoleh dengan cepat dan akurat. Data ini kemudian akan digunakan dalam proses pengolahan peta selanjutnya.

 

Setelah semua data yang diperlukan berhasil dikumpulkan, tahap berikutnya adalah mengolah peta menggunakan perangkat lunak ArcGIS. ArcGIS adalah sebuah perangkat lunak yang banyak digunakan dalam pemetaan dan analisis geospasial. Dengan ArcGIS, data yang telah dikumpulkan dapat diproses dan diintegrasikan untuk menghasilkan peta yang akurat dan informatif. Dalam proses pengolahan ini, setiap detail dari peta harus diperhatikan dengan sangat cermat, mulai dari penentuan batas wilayah hingga penempatan simbol-simbol yang mewakili infrastruktur penting. Penggunaan perangkat lunak ini memungkinkan peta yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.

 

Setelah peta selesai diolah, hasil akhir dari proses ini adalah peta dengan ukuran A0, yang cukup besar untuk menampilkan semua detail yang diperlukan. Peta ini kemudian diserahkan kepada pihak Balai Desa Bulu pada hari Jumat, 09 Agustus 2024. Penyerahan peta ini dilakukan secara resmi dan diterima langsung oleh Bapak Muh Zaidhun, yang menjabat sebagai Kepala Desa Bulu. Peta yang telah diperbarui ini diharapkan dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi desa dalam berbagai kegiatan pengelolaan wilayah dan perencanaan pembangunan di masa depan.

 

Program kerja yang dirancang oleh Haikal ini tidak hanya berfokus pada pembuatan peta administrasi yang akurat dan lengkap, tetapi juga bertujuan untuk mendukung pengembangan informasi digital di desa tersebut. Dengan adanya peta yang telah diperbarui dan dilengkapi dengan informasi digital, diharapkan desa dapat mengakses data yang diperlukan dengan lebih mudah dan cepat. Informasi digital ini juga akan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berdasarkan data yang akurat.

 

Selain itu, peta ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat desa dalam memahami lebih baik mengenai lokasi dusun-dusun yang ada di desa mereka. Informasi yang tercantum dalam peta mengenai batas-batas dusun dan lokasi infrastruktur penting akan sangat memudahkan warga dalam berbagai kegiatan sehari-hari, seperti mencari lokasi tertentu atau merencanakan perjalanan di dalam desa. Peta ini juga akan membantu perangkat desa dalam menyampaikan informasi kepada warga dengan cara yang lebih visual dan mudah dipahami.

 

Yang tidak kalah penting, peta ini juga dirancang untuk mempermudah pemerintah desa dalam merencanakan pembangunan di masa yang akan datang. Dengan informasi yang lengkap mengenai lokasi infrastruktur penting, seperti sekolah, kantor desa, dan masjid, pemerintah desa dapat melakukan perencanaan wilayah yang lebih optimal. Misalnya, jika desa berencana untuk membangun fasilitas baru, peta ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang paling strategis dan sesuai dengan kebutuhan warga desa. Dengan demikian, perencanaan pembangunan yang dilakukan dapat lebih terarah dan efektif, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat desa dengan lebih baik.

 

Peta ini juga dapat membantu pemerintah desa dalam mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian lebih, seperti wilayah yang mungkin kekurangan infrastruktur atau daerah yang rawan terhadap bencana. Dengan informasi ini, pemerintah desa dapat merencanakan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang ada dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa secara keseluruhan. Oleh karena itu, peta administrasi yang telah diperbarui ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan batas wilayah, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

 

Penulis:

Muhammad Haikal Aldien Haq

Teknik Geologi


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat